TC|Sorong – Viral di beberapa media bahwa status kawasan Ekonomi Khusus (KEK Sorong) akan cabut karena tidak berkembang, hal ini yang harus kita pikirkan bersama, karena ini adalah salah satunya kek yang ada di tanah Papua yang harus kita pikirkan bersama Bupati, Gubernur dan kami PT. Malamoi Olom Wobok MOW Untuk harus mempertahankan status kek Sorong.
Karena menurut orang Kementrian dari Jakarta bahwa kondisi kek Sorong ini belum lengkap.”ucap Plt Direktur Teknik PT. MOW “Abdul Gani Malagapi, kepada wartawan, Jumat (10/11/2023) menurutnya kek Sorong ini di bentuk sejak tahun 2016 dan harus di berikan waktu selama 3 tahun untuk pembangunan kelengkapan infrastruktur penunjang. Kalau dari segi infrastruktur dasar seperti Air bersih, jalan nasional dan jaringan listrik semua sudah siap.
Seharusnya badan Nasional kek melihat kalau infrastruktur yang ada ini belum memadai seharusnya di perpanjang minimal 2 tahun ke depan, tetapi pada saat itu PT. Antam Gag Nikel sudah berinvestasi ke kek Sorong sejak tahun 2019 tetapi mitra dari pada Pt. Antam, Perusahaan asal China ini putuskan hubungan kerja sama, sehingga Pt. Antam putuskan hubungan kerja sama juga dengan Kami PT. MOW.”Tutur Gani
Di jelaskan lebih lanjut, Tidak sampai di situ saja kami juga mendapatkan penawaran kerja sama dengan PT. Tamasek yang bergerak di industri perikanan dan PT. JNJ yang bergerak di bidang Kalangan kapal, tetapi pada saat itu wabah Covid 19 masih melanda sehingga para Investor Investor ini tidak jadi menjalin hubungan kerja sama, hal ini yang membuat kek Sorong berjalan masih tersendat tersendat
Gani juga menjelaskan, di tahun 2023 ini pujih tuhan kami akan mendapatkan perjanjian kerja sama dengan investor besar IGNITE Ecopart yang bergerak di bidang smelter baterai dan PT. Sino Konsultan yang bergerak juga di bidang smelter.
Harapan kita bersama kepada bapak Gubernur dan Bupati marilah kita bersama sama mempertahankan kek Sorong ini sebagai pusat perkembangan perekonomian di wilayah Sorong dan Papua pada umumnya
Karena potensi kita yang potensial ini kalau tidak ada pelabuhan bertaraf internasional kita tidak bisa mengekspor ke luar negeri, karena pelabuhan logistik hanya tiga di Papua yaitu di Biak Numfor, kek Sorong dan Petrosea, di luar tiga pelabuhan ini kalau mau ekspor harus melalui Surabaya dan lebelnya dari Surabaya.
Untuk itu kami pelaksana tugas direksi yang baru di PT. MOW target kami harus berusaha mempertahankan dan mendapatkan investor investor baru untuk menambah dengan beberapa investor yang sudah ada pada saat ini untuk memajukan kek Sorong.
Walaupun bagaimana kami akan upayakan kek Sorong untuk lebih maju dan berkembang untuk membuka lapangan pekerjaan, yang nanti akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 15 ribu dan target kami 60% di khususkan untuk Orang asli Papua OAP.”tutupnya
Selain mendatangkan Investor, PT MOW juga akan bertahan dengan pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), kami sudah konfirmasi dengan Perta daya gas bahwa Sppbe harus di bangun karena kita punya gas ada, pengalaman yang sering terjadi hasil gas dari Sorong di bawa ke Surabaya dan mereka Peking di sana lalu di bawa kembali ke Sorong jual dengan harga yang lebih mahal.
(Jefri.s)