Tifacenderawasih.com | Kota Palopo – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Lelang Sepihak (AMALS) menduduki pelataran Bank BRI Cabang Kota Palopo hingga pukul 02:00 dini hari, selasa 26 September 2023.
Massa aksi yang melakukan aksi demonstrasi sejak senin siang di Bank BRI Cabang Kota Palopo terus menuntut agar Kepala Bank BRI Kota Palopo segera di copot dari jabatannya. Tak hanya itu aliansi juga menyerukan seruan serupa yakni “Copot Kepala KPKNL Kota Palopo”, karena di anggap turut bekerja sama dengan pihak perbankan dalam melaksanakan lelang secara inprosedural.
Pasalnya, massa aliansi menduga adanya mafia perbankan yang berkeliaran di seputaran Bank BRI Cabang Kota Palopo yang mengakibatkan aset salah satu nasabahnya di lelang secara inprosedural (sementara dalam proses peradilan)
Reski Halim sebagai Jendral lapangan bersama puluhan ketua lembaga mahasiswa yang ada di kota palopo memutuskan untuk melakukan pendudukan dan bermalam di Bank BRI Cabang palopo sampai hari jum’at 29 september mendatang.
“Copot kepala cabang Bank BRI Kota Palopo, kami menduga pihaknya dengan segaja megabaikan Amanat Undang- undang di Republik tercinta ini, degan sengaja pihaknya memaksakan pelelangan atas objek perkara, meski nasabah tidak pernah lalai dalam pembayarannya,” jelas Bung Ekky.
Aliansi terlihat mendirikan sebuah tenda untuk menampung tambahan massa untuk gerakan yang lebih besar lagi.
Hal ini terjadi karena massa aksi kecewa terhadap sikap Kepala cabang Bank BRI yang seolah-olah mengabaikan aspirasi para demonstran. saat di cecar dengan berbagai pertanyaan terkait prosedur lelang, pimpinan cabang bank BRI tidak banyak memberikan tanggapan.
“kami menampung segala tuntutan adik-adik mahasiswa, dan kami tidak melelang secara sepihak, karena kami telah mengumumkan aset dan silahkan adik-adik menempuh jalur pengadilan, titik tidak ada penjelasan lagi,” singakt kancab.
Wahyuddin Jaffar sebagai salah satu senior gerakan dengan penuh kemarahan meluapkan kekesalannya dengan meneriakkan suara lantangnya di depan kantor cabang Bank BRI Kota Palopo.
“klarifikasi dan jawaban pimpinan kancab BRI Kota Palopo terlalu superior seperti (tuhan), bahkan melebihi ultimatum seorang Presiden. Sehingga kami akan melakukan pendudukan kantor BRI Cabang Palopo selama satu bulan, demi menghancurkan kalimat sombong dan angkuh yang di lontarkan oleh Kepala cabang BRI kota palopo.” tutup Wahyu.
Hingga berita ini di turunkan massa aksi tetap berada di posisi pendudukan di pelataran Bank BRI cabang Palopo.
(A85)